YOGYA (KRjogja.com) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre DIY menyampaikan stok beras di DIY mencapai 19 ribu ton yang aman hingga lima bulan ke depan atau Mei 2016. Sedangkan untuk pengadaan beras ditargetkan mencapai 62.500 ton untuk beras medium (PSO) sebesar 55 ribu ton dan beras premium sebesar 7.500 ton sepanjang 2016.
Sementara untuk penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin) di DIY pagu total 51 ribu ton per tahun maupun jumlah rumah tangga sasaran (RTS) sebesar 288.391 tetap atau belum mengalami perubahan. Hal ini dikatakan Kepala Bulog Divre DIY, M Soegit Tedjo Mulyono dikantornya, Rabu (20/01/2016).
"Kami masih memiliki stok beras di gudang Bulog dari hasil serapan tahun lalu setidaknya 19 ribu ton lebih. Stok tersebut aman hingga Mei 2016 untuk memenuhi kebutuhan beras yang rata-rata 4.328 ton kebutuhannya per bulannya," ujarnya.
Soegit yang sebelumnya bertugas di Bulog Divre NTB ini menyampaikan saat ini pihaknya belum menyerap beras dari petani lokal karena panen masih bersifat sporadis di DIY. Ditargetkan penyerapan beras maupun gabah dari 24 mitra kerja Bulog baik Gapoktan maupun penggilingan besar pekan depan sudah masuk.
"Bulog kini mengutamakan penyerapan atau pembeliaan dari petani lokal yang tergabung di gapoktan sebagai mitra kerja. Bahkan, di DIY beras impor tidak masuk," tandasnya.
Untuk penyaluran raskin sendiri tahun 2016 secara nasional telah dilakukan Bulog Jawa Barat dan Bulog DIY sesuai jadwal. Pihaknya telah menyalurkan raskin jatah Januari 2016 di DIY dimuai dari Kabupaten Gunungkidul. Tahun ini administrasi raskin bisa dilakukan dengan cepat sehingga penyalurannya raskin tepat waktu tidak seperti tahun lalu yang baru disalurkan Februari 2015.
"Penyaluran raskin diluncurkan pertama kali di DIY untuk tahun ini diawali di Gunungkidul tepatnya Rabu (20/01/2016) disusu nantinya Bantul, Sleman, Kulonprogo dan Kota Yogyakarta," imbuh Soegit.
Bulog DIY tidak akan kesulitan pasokan apabila nantinya ada revisi jumlah maupun pagu raskin di pertengan 2016 mendatang, pihaknya justru akan kesulitan jika dilakukan pengurangan karena akan menuai protes dari masyarakat nantinya. Tahun ini sudah diberikan ruang untuk merubah data RTS raskin.
"Kami sampaikan beras raskin yang didistribusikan merupakan beras medium dengan tingkat broken 22 persen dan derajat sosok 90 persen yang sebenarnya gizinya tinggi meskipun warnanya kusam. Bulog hanya diperintahkan pemerintah menyerap beras dengan harga Rp 7.500/Kg," ungkapnya.
Terkait cuaca yang saat ini ekstrim dan kekhawatiran gagal panen yang membayangi petani, Soegit menegaskan ikut mengalami kekhawatiran akan penyerapan beras nantinya. Apabila para petani lokal yang notabene merupakan mitra kerja Bulog yang tergabung dalam gapoktan mengalami gagal panen, dipastikan akan mempengaruhi penyerapan beras maupun gabah.
"Kami akan pantau lebih lanjut dan berkoordinasi untuk mengamankan stok beras di DIY. Paling tidak kita sudah aman lima bulan ke depan jadi tidak perlu khawatir," pungkas Soegit. (R-4)
Stok Beras DIY Aman Hingga Mei 2016 Bulog Awali Salurkan Raskin di Gunungkidul
4/
5
Oleh
bulogjogja@gmail.com